Wednesday 13 April 2016

Rangkaian Sistem Starter


Rangkaian Sistem Starter


Rangkaian Sistem Starter pada dasarnya menggunakan motor listrik sebagai pemutarnya sehingga sistem bahan bakar dan sistem pengapian dapat bekerja. Rangkaian pada motor starter ini menggerakkan atau memutarkan mesin pada saat gigi pinion dan gigi ring gear pada roda penerus berkaitan. Ada beberapa komponen yang ada pada motor starter antara lain adalah baterai, netral switch (hanya ada pada jenis tertentu), kunci kontak, magnetic switch dan motor starter. Setiap rangkaian system starter pada motor tersebut pastinya memiliki fungsi masing-masing yang berbeda-beda.
Baterai pada komponen system starter berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik untuk motor starter sehingga dapat bekerja dan memutarkan mesin. Sedangkan kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Pada sistem starter terminal yang dipakai alah terminal ST dan dihubungkan dengan rangkaian sistem starter pada terminal 50. Sementara saklar netral pada transmisi berfungsi sebagai pengaman saat mesin distart agar kendaraan tidak meloncat atau jalan saat distarter. Fungsi pengaman ini adalah pada saat gigi transmisi berada pada posisi tertentu mesin tidak dapat distarter kecuali gigi transmisi dalam keadaan netral. Namun tidak semua kendaraan dilengkapi dengan pengaman ini, hanya pada kendaraan tertentu saja.

Gambar Skema Rangkaian Sistem Starter

Rangkaian Sistem Starter
Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari baterai ke motor starter. Bukan hanya itu, saklar ini juga berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus. Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh kumparan yang ada di dalamnya. Rangkaian motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak. Nah, tenaga yang dihasilkan itu nantinya digunakan sebagai penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau fly wheel sehingga proses kerja mesin dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang dapat terjadidan akhirnya menghidupkan mesin. Rangkaian sistem starter sebenarnya ada bermacam-macam contohnya starter tipe reduksi, planetary dan juga starter tipe konvensional yang masih tradisional

No comments:

Post a Comment